Click here for Myspace Layouts
Valentine's Day Pumping Heart

Rabu, 31 Agustus 2011

PINJAMKAN AKU BAHUMU


Tertelan dalam masa laluku..
Yang meski terus aku usahakan sekuat karang tuk hapuskan..

Ingin ku menjauhi segala neraka, dari semua kesepian surga..

Yang hantuiku selalu dan bersemayam kokoh tunduk dibawah alam sadarku..

Kuharap engkau datang..
Lalu menyokongku menuju jalan yang benderang..

Semoga kau hadir..
Meringankan sedikit saja, goresan tumpuan sayat perih yang melukaiku..

Lalu dengan bangga..
Kau menawarkan kedua sisi bidang tubuhmu, dan meminjamkan bahumu..
Untuk sekedar menumpahkan air mataku disana..

Perlahan, kau menyeka tetes air mataku..
Menyapunya dengan dekapan hangat dan sentuhan lembutmu..

Hingga aku terlelap tidur dan kau cumbuiku dengan belaian mata indahmu..


NAUNGAN SHOLAT

Terjagaku dari senandung lelap semalam..Masih berbekas oleh mimpi berkabutKusapu aliran dingin yang membekukan perlahan..Menyentuh wajah, kedua sisi penggenggam, mahkota kepala, biasan pendengaran dan mata kaki tersembunyi..Kaku tubuh seketika, tetap saja kuhajar bersama rintih doa fajar yang aku alunkan..Tulang gemerutuk, menciut bersama keheningan..Terdengar kuat, diiringi suara gigi beradu menggigil..Mulailah berta'awuz, basmalah, dan nawaitu dalam hati..Allahu Akbar..Seluruh rangkaian telah dilewati, hingga suara bergema kembali "ASSALAMU 'ALAIKUM WAROHMATULLAH"Kugerakkan leher kekanan dan kiriku sampai bersedekap muka pada kibasan telapak tangan..Kucumbu dengan mesra surat cintaku kepada Allah SWT, kupeluk, kubuka, kulafadzkan, kulantunkan dengan birama rayuku pada Sang Khalik, dingin, hening, menusuk kehatiku..Nikmatnya Yaa Allah, syukurku lewat "Hamdalah"Dirimu Maha Segala..Rezeki-Mu disaat fajar, mengantarku menuju ketenangan hati..

Janjiku disepertiga Malam


Mulai pulas desah nafasku
Kealam bawah sadar
Kurentas jalan penjuru khayal
Lemas sudah sekujur jasad akan kepenatan tadi petang
Dalam dawai mimpi, aku bergumam tuk bangunkan raga sesaat
Kubuka perlahan, bulatan kelopak mataku
Kukerjapkan sejenak
Lalu aku mulai berjalan, beriringan menapaki tangga2 mushola..
Dalam hening sepertiga malam, aku terdiam berserah..
Berikrar melalui lantunan ayat yang kulafadzkan..
Mulai aku dalam tangisku..
Meski kuat dalam kantuk, kuhirau demi janjiku pada sepertiga malam..
Keagungan janji pada setiap pengabulan permohonan..
Semoga ketulusan memberiku harapan..
Walau setetes, aku pasrah..


HIJABKU


Samar kudengar tawa beberapa penggunjing yang menyeka kepalaku..
Menurutku sekilas seperti angin yang menderu, menghempas kesabaranku..
Jujur, aku juga manusia biasa..
Sama halnya ilalang yang tertiup angin..
Kuberlalu walau beberapa kepala melirik hijabku, seolah ingin mencoba menelanjangiku dengan cemooh yang tak berbatas..
Aku bukanlah makhluk sempurna, tapi aku tahu pilihanku atas hijabku ialah jalanku atas rasa cintaku kepada-Nya..
Bukan sombong atas selubung yang aku kenakan, tapi aku hanya ingin mendalami keislamanku..
Aku tak ingin, hijabku kalian artikan sebagai pelarian ataupun topeng yang sengaja aku pakai..
Aku tulus akan keberadanku, meski beberapa tengah menguji imanku..
Hijabku tak ubah seperti perisai bagiku..
Aku tak ingin kalian menodai niatku..


LABORATORIUM ANASTESI HATI

Seperti heroin yang meresap merasuk kesekujur bagian dalam tulangku,

lebih dalam dan memberikanku kedahsyatan candu,
lidocain yang menganastesi jaringan lokal tak bisa menawarkan hebatnya hipnotis sabu-sabu,
akh, ini bukan alam bawah sadar, aku pun mengerti bahwa keadaanku terekam composmentis,
seperti tuba yang menjadi saluran pergerakan dalam kejadian manusia,
aku pun terhenyak heran tatkala adrenalinkupun mulai bekerja hebat..
Pengaruh apa ini ucapku!



Terlalu picik jika ini hanyalah ajang dari sterilisasi perasaanku, coba jangan tatar aku dengan kebusukan gangren yang kalian lontarkan..
Ini hanyalah permainan nasib yang coba buatku koma atas keadaan yang terjadi..



Oh, baiklah..
Aku mulai paham, ini jenaka yang kalian pelajari dari nervus-nervus seonggok individu..



Pantas saja, fibrin yang ada cuma jadi pajangan dari organisma percobaan laboratorium bawah sadar..




IRONISNYA WAKTU

Anak-anak jalanan, mengusik sudut mataku yang hampir terpejam disuasana penat..Urung niatku membebaskan letih sesaat disudut jendela roda 4..Pedih terlalu menengok kearah luar, berlari-larian mereka menghadap tiap mesin bising yang lalu lalang..Tuhan, andai saja pemandangan itu tidak ada disudut mataku, mungkin sejahteralah hidup anak adam dan hawa dimuka bumi ini..Penciptaan-Mu sungguh rumit, melalui itu kutahu Engkaulah "Maha Perancang Sempurna"..Kesetaraan baru kumengerti, walau disana terlihat adanya kesenjangan diatas semuanya..Baru kusadari, tujuan-Mu akan semua yang Engkau rancang..Atas perbedaan yang Engkau urutkan..Hanya agar untuk "SEBUAH USAHA MERUBAH KEADAAN"

BETAPA KUCINTA


Berat mata ini, tak bisa kutahan meski dengan sebilah pisau..
Kucoba pejamkan perlahan, berharap terbangun dari lelap lalu bergegas mensucikan diri sejenak menghadap Sang Khalik..
Oh indahnya mencintai-Mu dalam senyap gaung suara angin malam..
Tapi sayang, belaian anginpun tak jua menghantarku kelubuk bawah sadar, sertamerta buatku gundah dan mempertanyakan tentang apa yang tengah kukhayalkan..
Yah, khayalan anak perawan, yang sekejap waktu tengah jatuh cinta pada Pencipta..
Mesranya, melalui lantunan ayat suci Al-qur'an kurayu dan kupuji kebesaran-Nya..
Betapa kucinta pada-Mu, Yaa Robb..
Tak pantas hamba menghadap dan memohon atas ampunan dosaku..
Terlalu berlumuran dosa hamba ini..
Hanya menunggu mati, tertimbun dosa lalu hilang dan pergi..

Selasa, 30 Agustus 2011

LANGITKU


Langit senja tak berawan, dibalik senyuman sang lembayung..
Tengok diatas pelana langit, apa yang terukir pada kabut antariksa?
Tahukah engkau hai pemuda..
Ada khayalan seorang gadis dari sudut belahan bumi..
Berharap takdir mendengar lalu mengabadikan permohonannya..
Aku butuh sayap, agar kubisa terbang menggapai langit, aku butuh rusuk asalku untukku berjalan..

Bertahan Mencintai

Maaf, jika caraku laksana pasir yang berdebu..

Meski aku hanya seulas debu, aku terus bertahan melawan angin yang menerpaku..
Yang seakan goyahkan dan patahkanku..



Meski aku terlihat bagaikan air, kucoba terus menyejukkan hatimu..
Kuredam hawa panas, yang menusukku perlahan, seperti air yang menguap hebat..



Lewat rasa ini, kupersembahkan seutas doaku..
"Atas nama Dzat tertinggi, Yaa Robb"
jaga selalu hatiku, meski curiga melandanya..



Aku bertahan atas cintaku padanya..
Meyakinkannya atas rasa ini..
Berbinar karena teguhnya rasa percayaku atas harapanku untukmu.

Untukmu yang tercinta


Malam ini mungkin benar malamku, kelabu, menjerit dalam kelam.. 

Bersama amarah yang mendalam.. 
Atas kesalahpahaman ini, buatku semakin mengerti, betapa aku juga semakin mencintaimu.. 

Tak kuhirau seberapa berat cobaan ini, yang kutahu.. 
Inginku melengkapi janji yang kamu tawarkan kepadaku.. 
Aku yakin akan nyatanya janji itu, dalam hidupku.. 
Aku mohon kamu pun sepertiku.. 
Disaat amarah merasuk, ingatlah janji terdahulu untuk masa mendatang.. 

Disana, detik-detik itu menjadi saksi betapa aku menanti keadilan dalam hadirnya sang waktu.. 

Nb : 
* Untuk Mama tersayang 
* Untuk Papa tersayang 
* Untuk Adeg tersayang 
* Untuk Para Sahabat 
* Untuk Yang Tercinta Kyky LeoNata

PERANTARA HATI #3


Deras hujan bersama angin, berkecamuk dalam debu-debu dipenghujung kemarau... 

*** 
"Uhuk.. uhuk.. uhuk.. uhuk.. Hatchim.. Hatchim.." 
Lendir seperti angka 11, naik turun bergantian keluar dari hidungku. Kepalaku sakit, badanku lemah. 
"Hadooh, gejala DePiLuBa ne" (Demam, pilek, Flu, Batuk) 

"Yaa Allah, sakit kali lah kepala ini? Macam mau mati saja", ujarku menyungut.. 

Karena kondisi staminaku mulai menurun, akhirnya kuputuskan untuk rehat sesaat. Kulupakan semua hal yang bisa memperberat rasa pusing pada kepalaku, mulai dari urusan kuliah, curhatan sahabat, dosen killer, tugas, asrama, orangtua dan kyky pacarku.. 

*** 

Gak kuhiraukan mereka sebentar. Kucoba beristirat, berharap kondisiku cepat pulih, walau aku tau itu gak mungkin.. 
"Be sure, for ma condition" 
Must be well soon! 

*** 

30 Menit sudah, aku bermesraan dengan selimut tebal, bed dan bantalku. Aku harus terbangun tatkala kudengar pekik kasar ringtone handphone-ku... 

"Diem akh, bawel" 
Kututup handphone bututku dengan bantal, gak lama jedahnya, berkali-kali ringtone terdengar lagi dari balik bantal asrama... 

"OMG, damn it" 
Disgusted moment, I'm not want it... 

Please, calm down! 
Just be rest... T_T' 
Kulirik ponselku.. 

"19 Missed Call from The One" 

Hmm... Kulanjutkan tidurku tanpa kuhiraukan Missed Call darinya, selang waktu beberapa detik kemudian, ponselku meraung kembali... 
Kupikir telfon, ternyata cuma sms darinya.. 

Gak ingin membuTerbitkan Entri
ang waktu, aku memulai kencan keduaku bersama seperangkat alat tidur... 

Whoaah... Aku suka ini... Asyiiiik... 
Lanjutkan perjuangan untuk tiduuuur... 

Kubanting tubuhku sesegera mungkin menyentuh bed, dan akhirnya aku pulas dalam lelap 

***

tbc 

PERANTARA HATI #2


#2# 

"Kriiiing, kriiiing.." 
Alarm jam 04.00 WIB yang sengaja kupasang dihandphone BlackBerrySenter Nokia 1202, buatku terperanjat seakan merontokkan jantung seketika.. 

Gak heran, meski butut handphone ini bisa sangat populer dikalangan anak asrama seangkatanku.. 
"Gimana gak?" 
Dalam satu kamar, lebih dari 50% penghuni adalah user setia handphone ini.. 
Sehingga jangan heran, terkadang ringtone kami pun mirip gak jelas.. 

"Hufh, pagi ini terbangun..." 

Embun-embun menyapaku dari mimpi panjang semalaman.. 
"Lagi-lagi wajah innocent miliknya yang hadir..." 

"Aku mulai check dan recheck ke handphone-ku.." 
Benar saja yang kupikirkan, lagi-lagi aku tidur kayak kebo, nyenyak, gak peduli sekitar kalo udah berkutat dengan bed dan guling... 
Yang penting tidur!!! 
H O I T I C 
\,^-^,/ 

"25 Missed Call" 
"5 messages received" 
Wah... Nyaris saja handphone-ku lowbatt karena panggilan dan sms yang masuk ditelfon genggamku..

"Astaghfirullah, apa-apaan ini!" 
Banyak bener yach! 

"Kubuka satu per satu Log list dan inbox ku". 

"Sesaat lalu aku kembali shock, siapa sich yang telfon?" 

"Gak ada nama, kuputar otakku sesaat!" gak juga buatku berhasil untuk mengingat nomer ponsel yang masuk berturut-turut... 

Hakh, jangan-jangan ini nomer barunya? 
"Sungutku dalam hati" 
Bukannya dia pernah bilang pengen ganti nomer... 

Sembari menerka, aku coba telfon nomer XL dan AS kyky... 
"Tentulah aku salah, kedua nomernya aktif!" 

"Jadi siapa ini?" 
"Ujarku dalam hati" 

"Hufh, yach udahlah!" 
Ngapain juga dipikirin, gak penting kok... 


*** 

Siangnya, hal urgent kuhadapi... 
Apalagi kalo gak bukan nomer yang menyerang handphone lewat Missed Call.. 

"C'mon, who r U?" 
I dislike this one, You're not a gentle person... 

"Tukasku sok inggris" 
Sembari merapikan buku-buku kuliahku yang gak beraturan.. 

*** 

Selang berapa menit, privat number malah menggangguku... 
"Hufh, apaan sich.. Nyebelin dech.." 
Tau orangnya aku babat juga ntar! 

Semula, aku pikir salah satu temen asramaku yang tengah ngejahilin aku.. 
Tapi gak ada satu pun bukti yang autentik, akan kejelasan nomer gelap itu.. 

*** 

Hari berikutnya, nomer itu malah semakin menjadi... 
Yang aku rasa, semakin berani buat ng'SMS-in aku.. 

Yah, dengan caraku yang perlahan tapi pasti... 
Mengandalkan kelihaianku dalam membongkar nomer misterius milik siapakah yang selalu mengusikku tanpa henti.. 

"Ukh, liat ajah nanti" 
Awas ajah, siap-siap dech kena batunya" 
"Ungkapku penuh amarah" 


*** 

5 menit berlalu, lagi-lagi telingaku ngerasa risih mendengar ringtone hape-ku yang gak mau diajak kompromi.. 

"Waduh, siapa lagi yach" pikirku. 
Ganggu mulu ni.. 

Tuch kan, nomer ini lagi, ribet dech.. 
Akhirnya, aku makin bertambah bete... 

Kutarik lengan wita, temanku... 
"Wit, bantuin aku lah.. Angkatin telfon ini, trus tanyain dia siapa?" bisikku berharap wita mau membantu" 

"Oke dech, yo! Tapi, gimana caranya?" 

"Suka-suka kamu lah, wit.. Aku terima beres ajah" 

"Siiiph lah.." 

Lalu muncullah, ide gilaku.. 
Wita berpura-pura menjadi aku, setelah itu rencanapun kami mulai.. 
Hingga sampai kata-kata kasar muncul dari bibir wita, membuat si peneror semakin terobsesi padaku.. 

"Oh Tuhan, apa lagi ini?" 

Rasanya ingin mati saja, daripada harus berurusan dengan peneror itu.. 

Kuputuskan untuk gak ngaktifin kartu itu selama 1 minggu, tapi ternyata hasilnya nihil.. 

Gak puas neror AS-ku, XL-ku pun diteror, terlebih lagi simpati-ku juga gak luput dari aksi gilanya.. 
Aneh, kan! Semua nomerku dia punya.. 

Sampai ketika, disuatu pagi.. 
Aku terperanjat, saat pesan singkat masuk ke inbox-ku.. 
"Pagi cewek, udah bangun? Udah sholat? Udah mandi?" 

Dibawahnya tertera "Ayah Chynx Bunda" 

Upz, jadi tambah kaget aku dibuatnya.. 
Itu kan, signing yang sering kyky pake? 
Ato jangan-jangan, memang kyky? 

***** 

Titik terang sudah kutemukan, lambat laun fakta baru mulai bermunculan. Aku pun mengetahui, siapa pemilik nomer jahil itu? 

"Sayaaaang.. Kamu nakaaal" teriakku sebel.. 

Kuraih handphone-ku, lalu kuhubungi nomor usil itu. Benar saja, dia pun gak bisa ngelak. Akhirnya dia ngaku, kalo dia yang selama ini ngerjain aku. 

"Hufh, dasar pacarku.. Ada-ada aja sich ulahmu" 

***

TBC

PERANTARA HATI #1

"Mendengar cerita sehari-hari 

hamparan laut tiada bertepi 
Kini terasa sungguh 
semakin engkau jauh 
semakin terasa dekat 
akan kukembangkan 
kasih yang engkau tanam didalam hatiku" 



"Hufh.." 
Lagu ini, buat aku jadi tambah kangen sama kamu ky.. "Pungkasku dalam hati" 



"Kapan yah, bisa ketemu?" 
"Aku sibuk, kamu juga sibuk, kapan ada waktu?" 



"Oke.." Aku mulai malam sambil dengerin lagu itu" 
Biasanya, aku baca diktat dari dosen setiap malam, tapi entah apa yang tengah terjadi kepadaku?.. 



"Pertemuan tadi siang, seolah jadi bioskop berjalan yang terus menerus membayangi aku.." 



"Wajar saja, aku dan pacarku jarang bertemu" 
Karena, kami adalah salah satu pasangan yang meyakini keutuhan hubungan cinta oleh jarak.. 
"Lucu memang, tapi itulah kami, dan kenyataan yang terjadi" 



*** 



Hari ini, lagi-lagi kyky membuktikan kesungguhannya padaku. Kebetulan hari ini libur, tanpa sepengetahuanku. Kemarin, dia dengan sengaja datang jauh-jauh dari tempat kediamannya hanya untuk agar bisa menemuiku. 



Yah, jujur aku kaget. 
Aku pun sangat terkesan dengan apa yang selama ini, ia perbuat untukku dan keluargaku. 



Maklumlah, bagiku ini kado terindah. Karena aku ditakdirkan menjadi mahasiswi disalah satu akademi swasta dikota ini, menuntut ilmu demi masa depan, sehingga mewajibkanku untuk patuh terhadap peraturan, salah satunya hidup diasrama selama pendidikan Diplomat III berlangsung. Sungguh, aku tak pernah mengeluh akan semua garis yang kujalani, malah aku bersyukur dengan adanya ini semua. 



*** 



Semakin hari, kuakui sepertinya perasaan yang kuanggap hanya kamuflase hasrat remaja, malah berbalik memberiku arti lain dibelakang itu semua. Bisa dibilang, aku mulai jatuh cinta padanya. 
Malah bertambah cinta. 



*** 



"Sayang, kini hanya engkau yang bisa, buatku merasa bahagia, apakah kau merasakannya?" 



"Sepenggal lagu itu membuyarkan lamunanku sesaat, ring tone handphone-ku sejenak mengagetkanku.. 



"The One Calling..." tertera dilayar handphone-ku, begitulah nampak dari sudut pandang mataku, tak lain dan tak bukan kyky yang menelepon.. 



"Assalamu'alaikum, sayang!" Ujarnya, tatkala tombol navigasi hijau kusentuh.. 



"Wa'alaikum salam.." 
Hmm, lama banget sich baru telfon sekarang? Tadi ngapain ajah? Jadi curiga deh, yanx.. 
"Tatarku bertubi-tubi kepadanya" 



"Hahaha.." Ada-ada ajah kamu sayang, g mungkin lah aku nyeleweng! Udah jelas-jelas aku nginap dirumahnya mas! Mau ngapa-ngapain gimana coba? "selorohnya, seolah menganggapku anak kecil yang belum dapat permen" 



"Ukh, kamu tuch pandai banget dalam urusan ngeles! Bete dech.. Jadi maksud kamu, kalo kamu g nginap dirumah mas, kamu bisa bebas gitu! "Hajarku tanpa mikir panjang" 



"G lah yanx, g mungkin lah. Lagian tuduhannya tuch, sembarangan banget sich, kamu tau sendiri kan aku gimana?" "tandasnya yang dengan PeDenya meyakinkanku" 



"iya juga sich, tapi awas yah kalo kamu macem-macem, aku pites baru tau rasa" 



"Yolanda Agfita, aku g bakalan macem-macem kok, paling cuma semacem" 
"hahaha.. Menegaskan perkataannya sambil menertawakan tingkahku" 



"Ya udah, bobok sana gih!" 
"Tapi besok ada kuliah pagi?" ntar kesiangan lho, aku kan tau, anak asrama irit air, semua serba ngantri, salah-salah pergi kuliah tanpa mandi. "ejeknya penuh sayang" 



"Hufh, wahai kamu kutilang daratku, makluso ngejek nich ceritanya!" Oke, oke, kalo emang gitu, napa malah suka sama anak asrama kayak aku?" 
"Dasar oon!" tukasku tak mau kalah.. 



"Iya sayang, iya, karena kamu anak asrama makanya aku suka" hahaha.. 
Ya udah, bobok lagi, udah malem, langganan banget sich begadang, g capek apa?" 



"Oke dech sayangku, aku bobok yah! Kamu juga tuch, jangan cuma pinter ngomong doank.." 



"Ya, cerewet, bawel.. Met malam sayang, moga mimpiin aku yah! Aku sayang kamu, selalu" 
"Assalamu'alaikum" tutupnya. 



"Wa'alaikum salam, jawabku". 



*** 



Aku lagi-lagi termangu akan tingkah lakunya barusan.. 
Kupejamkan mataku.. 



"Semoga tak hanya saat ini saja, gumamku" 
aku ingin, berakhir indah jika kamu memang yang terindah dalam hidupku.. 
Karena aku sudah sangat letih, aku tak mau lagi mencari sosok yang semu untuk kucari.. 
Jika memang engkau yang terakhir, tetaplah seperti ini bersama waktu.. 
Dan jangan pernah berubah, merasa jemu dengan keadaan, lalu mengubur semua mimpi dan janji terdahulu.. Aamiin.. Yaa Robb.. 



"Dan akhirnya, aku pun tertidur pulas.." 
Bersama mimpi yang hadir dalam seutas wajah innocent miliknya.." 




*TERUNTUKMU DIHATIKU*


TBC...