Click here for Myspace Layouts
Valentine's Day Pumping Heart

Kamis, 09 Agustus 2012

GIZI PADA IBU MENYUSUI

Prinsip Gizi Bagi Ibu Menyusui
Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI berhasil baik, maka berat badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot serta kebiasaan makan yang memuaskan.
Ibu menyusui tidaklah terlalu ketat dalam mengatur nutrisinya, yang terpenting adalah makanan yang menjamin pembentukan air susu yang berkualitas dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya.

Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Ibu Menyusui
Faktor yang mempengaruhi gizi ibu menyusui adalah :
Pengaruh makanan erat kaitannya dengan volume ASI yang diproduksi per hari.
Protein, dengan adanya variasi individu maka dianjurkan penambahan 15-20 gram protein sehari.
Suplementasi, jika makan sehari seimbang, suplementasi tidak diperlukan kecuali jika kekurangan satu atau lebih zat gizi.

Pengaruh Status Gizi Bagi Ibu Menyusui
Kebutuhan nutrisi selama laktasi didasarkan pada kandungan nutrisi air susu dan jumlah nutrisi penghasil susu. Ibu menyusui disarankan memperoleh tambahan zat makanan 800 Kkal yang digunakan untuk memproduksi ASI dan untuk aktivitas ibu itu sendiri.

Kebutuhan Zat Gizi Ibu Menyusui
Kebutuhan kalori selama menyusui proporsional dengan jumlah air susu ibu yang dihasilkan dan lebih tinggi selama menyusui dibanding selama hamil. Rata-rata kandungan kalori ASI yang dihasilkan ibu dengan nurisi baik adalah 70 kal/ 100 ml, dan kira-kira 85 kal diperlukan oleh ibu untuk tiap 100 ml yang dihasilkan. Rata-rata ibu menggunakan kira-kira 640 kal/ hari untuk 6 bulan pertama dan 510 kal/ hari selama 6 bulan kedua untuk menghasilkan jumlah susu normal. Rata-rata ibu harus mengonsumsi 2300-2700 kal ketika menyusui (Dudek, 2001).
Protein. Ibu memerlukan tambahan 20 gram diatas kebutuhan normal ketika menyusui. Jumlah ini hanya 16 % dari tambahan 500 kal yang dianjurkan.
Cairan. Nutrisi lain yang diperlukan selama laktasi adalah asupan cairan. Dianjurkan ibu menyusui minum 2-3 liter per hari, dalam bentuk air putih, susu dan jus buah.
Vitamin dan mineral. Kebutuhan vitamin dan mineral selama menyusui lebih tinggi daripada selama hamil.

Dampak Kekurangan Gizi Ibu Menyusui
Kekurangan gizi pada ibu menyusui menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu dan bayinya. Gangguan pada bayi meliputi proses tumbang anak, bayi mudah sakit, mudah terkena infeksi. Kekurangan zat-zat esensial menimbulkan gangguan pada mata ataupun tulang.

Pendidikan Gizi Bagi Ibu Menyusui
Buatlah setiap gigitan berarti.
Makan
makanan yang bermanfaat untuk menghasilkan susu yang baik dari segi kualitas maupun kuantitas dan mempercepat kondisi setelah melahirkan.
Semua kalori tidak diciptakan setara.
Memilih
makanan yang mengandung kalori sesuai dengan kebutuhan.
Jika anda kelaparan, maka bayi juga.
Jangan melewatkan makan jika saat
menyusui karena dapat memperpendek umur dan daya hidup.
Jadilah ahli efesiensi.
Memilih
makanan yang bergizi tidak harus mahal, yang terpenting sesuai dengan kebutuhan nutrisi selama laktasi.
Karbohidrat adalah isu komplek.
Karbohidrat komplek kaya akan vitamin dan mineral, sehingga menghasilkan air susu yang baik dan cukup.
Yang manis tidak ada manfaatnya- bahkan menimbulkan masalah.
Kalori yang berasal dari gula, kurang bermanfaat, konsumsi makanan yang manis dikurangi.
Makanlah makanan yang alami.
Makanan olahan biasanya banyak kehilangan nilai gizinya sehingga akan mengurangi nilai gizi air susu.
Buatlah kebiasaan makan yang baik sebagai kebiasaan keluarga, hal ini akan bermanfaat untuk kesehatan keluarga.
Jangan minum minuman beralkohol,
obat-obatan, kopi atau merokok. Hal tersebut akan mempengaruhi produksi air susu dan menimbulkan gangguan pada ibu dan bayi.



Bahagia sekali ketika dokter menyatakan bahwa akan ada kehidupan di rahim anda. Untuk mempersiapkan hadirnya sang buah hati, perlu bagi ibu, tentu saja dengan dibantu sang suami untuk mempersiapkan segala sesuatunya. Termasuk mempersiapkan kebutuhan gizi yang cukup untuk kesehatan ibu hamil dan perkembangan janin.

Seorang ibu hamil memiliki kebutuhan gizi khusus. Beberapa kebutuhan gizi ibu hamil dapat ditutupi oleh makanan sehat yang seimbang. Selain pilihan makanan sehat, pada saat kehamilan dibutuhkan vitamin. Idealnya adalah tiga bulan sebelum kehamilan. Hal ini dapat membantu mendapatkan gizi yang dibutuhkan. Namun, terkadang diperlukan tambahan makanan, bahkan suplemen sesuai kebutuhan. Berikut adalah beberapa syarat makanan sehat bagi ibu hamil:
Menyediakan energi yang cukup (kalori) untuk kebutuhan kesehatan tubuh anda dan pertumbuhan bayi
Menyediakan semua kebutuhan ibu dan bayi (meliputi protein, lemak, vitamin, mineral)
Dapat menghindarkan pengaruh negatif bagi bayi
Mendukung metabolisme tubuh ibu dalam memelihara berat badan sehat, kadar gula darah, dan tekanan darah.

Seorang wanita selama kehamilan memiliki kebutuhan energi yang meningkat. Energi ini digunakan untuk pertumbuhan janin, pembentukan plasenta, pembuluh darah, dan jaringan yang baru. Selain itu, tambahan kalori dibutuhkan sebagai tenaga untuk proses metabolisme jaringan baru. Namun dengan adanya pertambahan kebutuhan kalori ini tidak lantas menjadikan anda terlalu banyak makan. Tubuh anda memerlukan sekitar 80.000 tambahan kalori pada kehamilan. Dari jumlah tersebut, berarti setiap harinya sekitar 300 tambahan kalori dibutuhkan ibu hamil. Memang cukup sulit untuk mengetahui berapa kalori yang telah dikonsumsi setiap harinya. Untuk jangka pendek, gunakanlah rasa lapar anda sebagai panduan kebutuhan kalori. Monitorlah berat badan anda untuk membantu menilai apakah anda mengkonsumsi makanan sejumlah kalori yang tepat. Mungkin saja anda membutuhkan bantuan dokter ataupun ahli gizi untuk membantu anda dalam mencukupi kebutuhan kalori selama kehamilan.


Anda membutuhkan protein lebih banyak selama kehamilan dibandingkan waktu-waktu lain di seluruh hidup anda. Hal ini dikarenakan protein diperlukan untuk pertumbuhan jaringan pada janin. Ibu hamil membutuhkan sekitar 75 gram protein setiap harinya, lebih banyak 25 gram dibandingkan yang lain. Menambahkan protein ke dalam makanan merupakan cara yang efektif untuk menambah kalori sekaligus memenuhi kebutuhan protein. Produk hewani seperti daging, ikan, telur, susu, keju, dan hasil laut merupakan sumber protein. Selain itu protein juga bisa didapat dari tumbuh-tumbuhan seperti kacang-kacangan, biji-bijian, tempe, tahu, oncom, dan lainnya.


Folat merupakan vitamin B yang memegang peranan penting dalam perkembangan embrio.  Folat juga membantu mencegah neural tube defect, yaitu cacat pada otak dan tulang belakang. Kekurangan folat juga dapat meningkatkan kehamilan kurang umur (prematur), bayi dengan berat badan lahir rendah (bayi berat lahir rendah/BBLR), dan pertumbuhan janin yang kurang. Sebenarnya, asam folat sangat diperlukan terutama sebelum kehamilan dan pada awal kehamilan. Namun, ibu hamil tetap harus melanjutkan konsumsi folat. 600 mg folat disarankan untuk ibu hamil. Folat dapat didapatkan dari suplementasi asam folat. Sayuran berwarna hijau (seperti bayam, asparagus), jus jeruk, buncis, kacang-kacangan dan roti gandum merupakan sumber alami yang mengandung folat.


Zat besi dibutuhkan untuk memproduksi hemoglobin, yaitu protein di sel darah merah yang berperan membawa oksigen ke jaringan tubuh. Selama kehamilan, volume darah bertambah untuk menampung perubahan pada tubuh ibu dan pasokan darah bayi. Hal ini menyebabkan kebutuhan zat besi bertambah sekitar dua kali lipat. Jika kebutuhan zat besi tidak tercukupi, ibu hamil akan mudah lelah dan rentan infeksi. Risiko melahirkan bayi tidak cukup umur dan bayi dengan berat badan lahir rendah juga lebih tinggi. Kebutuhan zat besi bagi ibu hamil yaitu sekitar 27 mg sehari. Selain dari suplemen, zat besi bisa didapatkan secara alami dari daging merah, ikan, unggas, sereal sarapan yang telah difortifikasi zat besi, dan kacang-kacangan.


Dari beberapa studi dilaporkan bahwa ibu hamil yang memiliki kadar zar seng rendah dalam makanannya berisiko melahirkan prematur dan melahirkan bayi dengan berat lahir rendah. Sedangkan uji klinis suplementasi zat seng tidak didapatkan kejelasan mengenai keuntungan mengkonsumsi seng dalam jumlah yang lebih tinggi. Namun mengkonsumsi zat seng dalam jumlah cukup bagi merupakan langkah antisipatif yang dapat dilakukan. Zat seng dapat ditemukan secara alami pada daging merah, gandum utuh, kacang-kacangan, polong-polongan, dan beberapa sereal sarapan yang telah difortifikasi. Pada umumnya, wanita tidak membutuhkan tambahan suplemen. Namun anda dapat mengkonsumsi suplemen (sekitar 25 mg zat seng sehari) jika anda dalam kondisi yang kurang sehat.


Janin mengumpulkan kalsium dari ibunya sekitar 25 sampai 30 mg sehari. Paling banyak ketika trimester ketiga kehamilan. Ibu hamil dan bayi membutuhkan kalsium untuk menguatkan tulang dan gigi. Selain itu, kalsium juga digunakan untuk membantu pembuluh darah berkontraksi dan berdilatasi. Kalsium juga diperlukan untuk mengantarkan sinyal saraf, kontraksi otot, dan sekresi hormon. Jika kebutuhan kalsium tidak tercukupi dari makanan, kalsium yang dibutuhkan bayi akan diambil dari tulang ibu. Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah sekitar  1000 mg per hari. Sumber kalsium dari makanan diantaranya produk susu seperti susu, keju, yogurt. Selain itu ikan teri juga merupakan sumber kalsium yang baik.


Vitamin C yang dibutuhkan janin tergantung dari asupan makanan ibunya. Vitamin C merupakan antioksidan yang melindungi jaringan dari kerusakan dan dibutuhkan untuk membentuk kolagen dan menghantarkan sinyal kimia di otak. Wanita hamil setiap harinya disarankan mengkonsumsi 85 mg vitamin C per hari. Anda dapat dengan mudah mendapatkan vitamin C dari makanan seperti tomat, jeruk, strawberry, jambu biji, dan brokoli. Makanan yang kaya vitamin C juga membantu penyerapan zat besi dalam tubuh.


Vitamin A memegang peranan penting dalam fungsi tubuh, termasuk fungsi penglihatan, imunitas, serta pertumbuhan dan perkembangan embrio. Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan kelahiran prematur dan bayi berat lahir rendah. Vitamin A dapat ditemukan pada buah-buahan dan sayuran berwarna hijau atau kuning, mentega, susu, kuning telur, dan lainnya.


Menjadi ibu hamil membawa banyak perubahan keseharian anda. Salah satu perubahan yang cukup besar adalah perubahan pola makan. Berikut beberapa tips mengenai pola makan bagi ibu hamil:
Konsumsilah makanan dengan jumlah lebih banyak dari piramida makanan bagian bawah. Kemudian tambahkan dengan sayuran dan protein, buah, produk susu, dan terakhir makanan berlemak. Dengan konsep paramida, makin ke bawah, makin besar kebutuhan yang harus dipenuhi setiap harinya.
Menu yang bervariasi pada makanan sangat penting. Hal ini membantu mendapatkan kebutuhan vitamin dan mineral dari makanan yang anda konsumsi. Variasi menu juga membantu mencegah kebosanan.
Bawalah selalu air putih. Minum air dalam jumlah cukup dapat membantu kehamilan sehat. Dengan cukup air, kulit ibu lebih sehat (lebih elastis), serta dapat mengurangi gejala kehamilan umum seperti sembelit, bengkak, dan sebagainya. Minum cukup 8 gelas air sehari. Minuman lain seperti soda, kopi tidak boleh dihitung sebagai perhitungan 8 gelas air.
Makanlah dalam jumlah sedikit jika anda memiliki masalah mual atau muntah atau pengurangan ruang di perut ketika hamil. Mengkonsumsi makanan dalam jumlah kecil (namun sering) dapat membantu mengatur kadar gula darah yang membuat anda merasa nyaman dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
Selalu ingat bahwa penambahan berat badan saat kehamilan merupakan bagian penting dari kehamilan. Hindari diet ataupun pantang pada makanan tanpa berdiskusi dengan praktisi kesehatan anda. Makan baik selama kehamilan dapat memastikan pertambahan berat badan dan mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan selama hamil.
Vitamin maupun suplemen tidak dimaksudkan untuk mengganti asupan makanan anda selama kehamilan. Suplemen dan vitamin dimaksudkan untuk membantu mencukupi kebutuhan yang diperlukan ibu hamil. Anda bisa saja mengkonsumsi banyak vitamin, namun beberapa vitamin (seperti vitamin A) dalam jumlah besar dapat menyebabkan kecacatan. Pastikan anda memberitahukan suplemen vitamin kepada praktisi kesehatan.
Yang perlu diingat adalah bahwa mengkonsumsi makanan selama kehamilan untuk dua orang (ibu dan si jabang bayi) bukan berarti jumlah makanan tidak terkontrol. Yang penting adalah  kandungan makanan dalam jumlah yang cukup. Semoga kehamilan anda berjalan lancar.



Perkembangan balita Ibu

Masa balita adalah periode perkembangan fisik dan mental yang pesat, Masa balita adalah periode perkembangan fisik dan mental yang pesat. Pada masa ini otak balita Ibu telah siap menghadapi berbagai stimuli seperti belajar berjalan dan berbicara lebih lancar. 

Beda menu balita dengan orang dewasa 

A Balita memiliki kebutuhan gizi yang berbeda dari orang dewasa. Mereka butuh lebih banyak lemak dan lebih sedikit serat. Cermati perbedaan ini saat Ibu merencanakan menu makan balita: 

Gula & Garam - lupakan penggunaan gula dan garam pada menu bayi. Kalau pun ia sudah berusia di atas 1 tahun, batasi penggunaannya. Konsumsi garam untuk balita tidak lebih dari 1/6 jumlah maksimum orang dewasa sehari atau kurang dari 1 gram. Cermati makanan balita Ibu karena makanan orang dewasa belum tentu cocok untuknya. Kadang makanan Ibu terlalu banyak garam atau gula, atau bahkan mengandung bahan pengawet atau pewarna buatan. 

Porsi Makan - Porsi makan anak juga berbeda dengan orang dewasa. Mereka membutuhkan makanan sumber energi yang lengkap gizi dalam jumlah lebih kecil namun sering. 

Kebutuhan Energi & Nutrisi - Bahan makanan sumber energi seperti karbohidrat,protein, lemak serta vitamin, mineral dan serat wajib dikonsumsi anak setiap hari. Atur agar semua sumber gizi tersebut ada dalam menu sehari. 

Susu Pertumbuhan – Susu sebagai salah satu sumber kalsium, juga penting dikonsumsi balita. Sedikitnya balita butuh 350 ml/12 oz per hari. Susu Pertumbuhan dari Nutricia merupakan susu lengkap gizi yang mampu memenuhi kebutuhan nutrisi anak usia 12 bulan ke atas dan menjadi pelengkap menu buah hati ibu.

Jadi apakah ‘menu seimbang’ itu? 

Menu seimbang adalah gabungan dari : 

Karbohidrat

Seperti nasi, roti, sereal, kentang, atau mi.
Kenalkan beragam karbohidrat secara bergantian.
Selain sebagai menu utama, karbohidrat bisa diolah sebagai makanan selingan atau bekal sekolah seperti puding roti atau donat kentang yang lezat.

Buah dan sayur

Seperti pisang, pepaya, jeruk, tomat, dan wortel
Jenis sayuran beragam mengandung zat gizi berbeda.
Berikan setiap hari baik dalam bentuk segar atau diolah menjadi jus.

Susu dan produk olahan susu

Susu pertumbuhan
Produk olahan susu seperti keju dan yoghurt
Pastikan balita Ibu mendapatkan asupan kalsium yang cukup dari konsumsi susunya

Protein

Seperti ikan, susu, daging, telur, kacang-kacangan
Seperti ikan, susu, daging, telur, kacang-kacangan
Tunda pemberiannya bila timbul alergi atau ganti dengan sumber protein lain.
Untuk vegetarian, gabungkan konsumsi susu dengan minuman berkadar vitamin C tinggi untuk membantu penyerapan zat besi.

Lemak dan gula

Seperti yang terdapat dalam minyak , santan , dan mentega, roti, dan kue juga mengandung omega 3 dan 6 yang penting untuk perkembangan otak. Pastikan balita Ibu mendapatkan kadar lemak esensial dan gula yang cukup bagi pertumbuhannya. Namun perlu diperhatikan bahwa lemak dan gula tidak digunakan sebagai pengganti jenis makanan lainnya (seperti karbohidrat).

Makanan yang Harus Dihindari  

Beberapa makanan perlu perhatian extra untuk dihindari, diantaranya:

Makanan yang terlalu berminyak , junk food, dan makanan berpengawet sebaiknya dihindari. Gunakan bahan makanan segar untuk menu makan keluarga terutama untuk balita.
Penggunaan Garam. bila memang diperlukan sebaiknya digunakan dalam jumlah sedikit. Dan pilih garam beryodium yang baik untuk kesehatan. Bila membeli makanan dalam kemasan, perhatikan juga kandungan garamnya.
Aneka jajanan di pinggir jalan yang tidak terjamin kebersihan dan kandungan gizinya. Ibu bisa membuat sendiri ‘jajanan’ untuk balita Ibu hingga ia tidak tergiur untuk jajan.
Telur dan kerang. Karena seringkali menimbulkan alergi bahkan keracunan bila Ibu tidak jeli memilih yang segar dan salah mengolahnya. Biasakan mengolah telur sampai matang untuk menghindari bakteri yang dapat mengganggu pencernaan.
Kacang-kacangan. Karena bisa jadi juga bisa jadi pencetus alergi. Jangan berikan kacang bila si balita belum terampil mengunyah karena bisa tersedak.


JAKARTA, JUMAT- Kesadaran akan pentingnya kontrasepsi di Indonesia saat ini masih rendah. Padahal, penggunaan kontrasepsi sangat penting untuk mencegah terjadinya ledakan penduduk di Indonesia pada tahun 2015. Saat ini, ledakan penduduk merupakan salah satu masalah global di seluruh dunia, di samping isu tentang pemanasan global, perburukan ekonomi, krisis pangan dan menurunnya derajat kesehatan penduduk.
Kekhawatiran akan terjadinya ledakan penduduk pada tahun 2015 mendorong pemerintah membuat sejumlah kebijakan penting mengenai pengendalian pertumbuhan jumlah penduduk. Oleh karena, penduduk yang besar tanpa disertai dengan kualitas memadai justru menjadi beban pembangunan dan menyulitkan pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional.
Sebagai suatu kebutuhan, kontrasepsi terkait dengan kebutuhan fisik dan sosial. Sebagai kebutuhan fisik, kontrasepsi berperan dalam setiap fase reproduksi, yaitu untuk menunda kehamilan, menjarangkan serta mencegah kehamilan. Sementara sebagai kebutuhan sosial, kontrasepsi berkaitan dengan upaya mewujudkan program pembangunan suatu negara.
Di Indonesia, program pembangunan nasional, Keluarga Berencana (KB) mempunyai arti penting dalam mewujudkan manusia Indonesia yang sejahtera di samping program pendidikan dan kesehatan. Data Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tahun 2007 menyebutkan, penduduk di Indonesia berjumlah sekitar 224,9 juta jiwa dan merupakan keempat terbanyak di dunia. Berdasarkan kuantitasnya, penduduk Indonesia tergolong sangat besar, tetapi dari segi kualitas masih memprihatinkan dan tertinggal dibandingkan negara Asean lain.
Kepala BKKBN Sugiri Syarief dalam media edukasi bertema Kontrasepsi Sebagai Suatu Kebutuhan, Jumat (30/5), di Hotel Hyatt, Jakarta, menyatakan upaya pemerintah untuk terus mengkampanyekan pentingnya KB sudah dilaksanakan sejak lama, dan saat ini direvitalisasi dengan mengikutsertakan semua pihak, termasuk peran swasta dan individu.
Salah satunya, dengan kampanye global Hari Kontrasepsi Dunia 2008 yang mengambil tema Your Life, Your Body, Your Choice yang bertujuan untuk mengedukasi pasangan suami-istri dalam usia produktif di seluruh dunia mengenai pentingnya kontrasepsi dan kesehatan reproduksi, di samping menginformasikan pilihan kontrasepsi dan penggunaannya, serta menurunkan tingkat kehamilan da n penghentian kehamilan atau aborsi.
Hari Kontrasepsi Dunia yang setiap tahunnya diperingati pada 26 September merupakan kampanye jangka panjang yang diperuntukkan bagi semua perempuan dan lelaki usia produktif. Peluncuran Hari Kontrasepsi Dunia tahun lalu juga diselenggarakan di Indonesia. Tingkat kehidupan yang berbeda akan memunculkan kebutuhan yang berbeda pula dalam hal kontrasepsi. Karena itu, kontrasepsi jadi pilihan individu, kata Guru Besar Ginekologi dan Obstetri Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Biran Affandi.
Perkembangan dan kemajuan riset dalam bidang kontrasepsi memberi kontribusi positif terutama dalam meningkatkan kualitas hidup perempuan, ujarnya menambahkan. Jadi, kontrasepsi kini tidak lagi hanya untuk mencegah kehamilan, namun juga dibutuhkan untuk memberi manfaat non kontraseptif seperti menjaga kestabilan berat badan.


STANDAR PELAYANAN MUTU KEBIDANAN


BAB I
PENDAHULUAN

1.1     Latar Belakang

Latar Belakang penulisan ini antara lain, adalah sebagai syarat memenuhi tugas Mata Kuliah “Mutu Pelayanan Kebidanan”. Semoga dengan adanya pembahasan standar pengenalan standar pelayanan kebidanan di dalam ini juga dapat menjadi daftar bacaan yang berisi pengetahuan tentang “standar pengenalan standar pelayanan kebidanan”

1.2 Tujuan Penulisan
                1.2.1 Tujuan Umum
              Penulisan makalah ini memiliki tujuan umum antara lain :
1.      Agar Mahasiswi Akademi Kebidanan Helvetia Pekanbaru Semester V, mengetahui tentang standar pengenalan pelayanan kebidanan
2.      Agar Mahasiswi Akademi Kebidanan Helvetia Pekanbaru Semester V mengetahui apa itu standar pengenalan pelayanan kebidanan
1.2.2   Tujuan Khusus
                          Tujuan khusus penulisan makalah ini adalah :
1.        Mahasiswi Akademi Kebidanan Helvetia Pekanbaru mengetahui dan dapat mengaplikasikan pengetahuannya didalam masyarakat kelak dalam memberikan informasi tentang standar pengenalan pelayanan kebidanan.
2.        Mahasiswi Akademi Kebidanan Helvetia Pekanbaru Semester V, memahami bagaimana Pengenalan pelayanan kebidanan
3.        Mahasiswi Akademi Kebidanan Helvetia Pekanbaru Semester V, memahami akan pengenalan Pelayanan kebidanan
4.        Mahasiswi Akademi Kebidanan Helvetia Pekanbaru Semester V, mampu mengaplikasukan pengenalan pelayanan kebidanan
1.3   Manfaat Penulisan
               1.3.1 Bagi Penulis
        Manfaat penulisan makalah ini bagi penulis adalah, penulis      mengetahui dan memahami segala sesuatu yang berkaitan dengan pengenalan pelayanan kebidanan untuk dapat berbagi informasi ini dengan orang lain.
                1.3.2 Bagi Institusi Pendidikan Dan Umum
        Dapat dijadikan sumber informasi dan referensi bagi institusi pendidikan  maupun umum mengenai standar pengenalan pelayanan kebidanan dan pencapaian mutu pelayanan kebidanan.




BAB II
PEMBAHASAN
2.1  PENGENALAN STANDAR PELAYANAN KEBIDANAN
Standart pelayanan kebidanan digunakan untuk menentukan kompetensi yg diperlukan bidan dlm menjalankan praktik sehari-hari. Standart pelayanan kebidanan jg dpt digunakan untuk :
a. Menilai mutu pelayanan
b. Menyususn rencana diklat bidan
c. Pengembangan kurikulum pendidikan bidan
2.2  STANDAR PERSYARATAN MINIMAL
2.2.1 STANDART MASUKAN
Standar struktur / masukan menentukNan tingkat sumber daya yang diperlukan agar standar layanan kesehatan dapat dicapai, contohnya :
Personal, pasien, peralatan, bahan, gedung, pencatatan dan keuangan, singkatnya semua sumber daya yang dapat digunakan untuk melakukan layanan kesehatan seperti yang tersebut dapam standar layanan kesehatan. Contoh yang lain, diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Jenis tenaga
a.) Generalis (pelaksana)
b.) Spesialistik (pengelola)
c.) Konsultan
b. Fasilitas
Fasilitas yg mendukung terlaksananya pelayanan kebidanan sesuai standart
a.) Peralatan
b.) Tempat
c. Kebijakan
a.) Protap
b.) Petunjuk pelaksanaan
2.2.2 STANDAR PROSES
Standar proses menentukan kegiatan apa yang harus dilakukan agar standar layanan kesehatan dapat dicapai. Proses akan menjelaskan apa yang dikerjakan, untuk siapa, siapa yang mengerjakan, kapan dan bagaimana standar layanan kesehatan dapat dicapai.
a. Proses asuhan (S.O.A.P)
b. Standart praktik profesional
c. Kode etik

2.2.3        STANDAR KELUARAN (OUTPUT)
Standar keluaran (Output) atau hasil layanan kesehatan ialah hasil layanan kesehatan yang telah dilaksanakan sesuai standar layanan kesehatan.
Kriteria output yang umum digunakan antara lain :
a.       Kepuasan pasien
b.      Pengetahuan pasien
c.       Fungsi pasien
d.      Indikator kesembuhan, kematian, komplikasi dll.

Keluaran :
a.       Tkt Kepatuhan ↑ 
b.      Tkt kesembuhan ↑
c.       Tkt Kematian↓
d.      Tkt Kesakitan ↓
e.      Tkt Kecacatan ↓
f.        Tkt kepuasan ↑
 
Proses :
a.       Anamnesis
b.      Pem. Fisik
c.       Pem. Penunjang medis
d.      Peresepan obat
e.      Penyuluhan kesehatan
f.        Merujuk pasien
 
Salah satu cara untuk menentukan criteria adalah dengan menggunakan prinsip “AMOUR” , yaitu :
a.       Achievable (dapat dicapai)
Suatu criteria harus dapat dicapai. Kenyataanya kita harus slalu dapat bekerja diantara keinginan dan kemampuan dalam mencapai tujuan . kelompok jaminan pelayanan kesehatan pun dalam menyusun standar layanan kesehatan dan criteria dapat dibatasi oleh keinginan untuk membuat  yang terbaik dan realitas dilapangan .
b.      Measurable (dapat diukur)
Kriteria harus dapat di ukur . suatu standar layanan kesehatan mungkin dinyatakan tanpa ukuran, tetapi indikator harys menyebutkan suatu ukuran.
c.       Observable (dapat diamati)
Suatu kriteria harus dapat diamati. Suatu kejadian yang diamati harus mampu dideteksi oleh panca indera.
d.      Understandable (dapat dimengerti)
Setiap kriteria harus dapat dimengerti oleh siapapun yang akan menggunakannya. Suatu indicator harus jelas, objektif, dan spesifik.
e.       Resonable (masuk akal)
Suatu kriteria harus layak atau masuk akal. Penting diperhatikan bahwa profesi layanan kesehatan yang tidak terlibat dalam penyusunan standar layanana kesehatan, pasti memiliki “standar pribadi” dan tentunya bukan standar layanan kesehatan yang resmi.

Mengukur apa yang dicapai. Pengukuran pencapaian dilakukan dengan cara membandingkan kenyataan terhadap standar layanan kesehatan, yaitu melakuakan pengukuran terhadap indikator / kriteria.
Langkah-langkaah pengukuran mutu adalah sebagai berikut :
a.       Pembentukan kelompok jaminan mutu
b.      Penyusunan standar layanan kesehatan
c.       Pemilihan tekhnik pengukuran mutu
d.      Pengukuran mutu dengan cara membandingkan standar pelayanan kesehatan dengan kenyataan yang ada
2.3 STANDAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN
Ruang lingkup standar pelayanan kebidanan meliputi 24 standar yaitu:
A. Standar pelayanan umum
a. Standar 1
Persiapan untuk hidup keluarga sehat
b. Standar 2
Pencatatan dan pelaporan
B. Standar pelayanan antenatal
a. Standar 3
Identifikasi ibu hamil
b. Standar 4
Pemeriksaan dan pemantauan

c. Standar 5
palpasi abdominal
d. Standar 6
pengelolaan anemia pada kehamilan
e. Standar 7
pengelolaan dini hipertensi pd khmlan
f. Standar 8
persiapan persalinan
C. Standar pertolongan persalinan
g. Standar 9
asuhan persalinan kala I
h. Standar 10
persalinan kala II yg aman
i.     Standar 11
penatalaksanaan aktif persalinan kala II
j. Standar 12
penanganan kala II dgn gwt jnin mll opisiotomi

D. Standar pelayanan nifas
k. Standar 13
perawatan bayi baru lahir
l. Standar 14
penanganan pd 2 jm stlh persalinan
m. Standar 15
pelayanan bg ibu dan bayi pd masa nifas
E. Standar penanganan kegawatan obstetric dan neonatal
Standar penanganan kegawatan obstetri dan neonatal
n. Standar 16
penanganan perdarahan dlm khmlan pd trimester III
o. Standar 17
penanganan kegawatan pada eklamsi
p. Standar 18
penangannan kegawatan (ada partus lama/macet)
q. Standar 19
persalianan dengan penggunaan vacum ekstraksi
r. Standar 20
penangan retensio plasenta
s.  Standar 21
penanganan pendarahan post partum primer
t. Standar 22
penanganan pendrahan post partum sekunder
u. Standar 23
penanganan sepsis puerperalis
v. Standar 24
penangan asfiksia neonatorum
2.4 STANDAR PELAYANAN KEBIDANAN
Standar  1 : falsafah dan tujuan
Pengelolaan pelayanan kebidanan memiliki  visi,  misi, filosofi dan tujuan pelayanan serta organisasi pelayanan sebagai dasar untuk melaksaanakan tugas pelayanan yang efektif dan efisien.
Definisi operasional:
a.       Pengeloan pelayanan kebidanan memilki  visi, misi dan filosofi pelayanan kebidanan yang mengacu pada visi, misi dan filosofi masing-masing.
b.      Ada bagian struktur organisasi yang mengambarkan garis komando, fungsi dan tanggung jawab serta kewenangan dalam pelayanan kebidanan dan hubungan dengan unit lain dan disahkan oleh pimpinan.
c.       Ada uraian tertulis untuk setiap tenaga yang ada pada organisasi yang disahkan olh pimpinan.
d.      Ada bulti tertulis tentang persyaratan tenaga yang menduduki jabatan pada organisasi yang disahkan oleh pimpinan.
2. Standar II : Administrasi dan pengelolaan
Pengolaan pelayanan kebidanan memiliki pedoman pengelolaan pelayanan, standar pelayanan, prosedur tetap dan pelaksanaan kegiatan pengelolaan pelayanan yang kondusif yang memungkinkan terjadinya praktik pelayanan kebidanan akurat.
Definisi Operasional :
a.       Ada pedoman penyelenggaraan pengelolaan pelayanan yang mencerminkan mekanismekerja di unit pelayan tersebut yang disahkan oleh pempinan.
b.      Ada standar pelayanan yang dibuat mengacu pada pedoman standar alat, standar ruangan, standar ketenagaan yang telah disahkan oleh pimpinan.
c.       Ada prosedur tetap untuk setiap jenis kegiatan / tindakan kebidanan yang disahkan oleh pimpinan
d.      Ada rencana / program kerja disetiap institusi pengelolaan yang mengacu ke institusi induk
e.       Ada bukti tertulis terselenggaranya pertemuan berkala secara teratur, dilengkapi dengan daftara hadir dan notulen rapat
f.       Ada naskah kerjasama, program, praktek dari institusi yang menggunakan satu lahan praktek, program, pengajaran klinik. Ada bukti administrasi yang meliputi buku registrasi.
3. Standar III : Staf dan Pimpinan
Pengelolaan pelayanan kebidanan mempunyai program pengelolaan sumber daya manusia, agar pelayanan kebidanan berjalan efektif dan efisien.
Definisi Operasional
a.       Ada program kebutuhan SDM sesuai dengan kebutuhan
b.      Mempunyai jadwal pengaturan kerja harian
c.       Ada jadwal dinas yang menggambarkan kemampuan tiap-tiap per unit yang menduduki tanggung jawab dan kemampuan yang dimiliki oleh bidan
d.      Ada seorang bidan pengganti dengan peran dan fungsi yang jelas dan kualifikasi minimal selaku kepala ruangan bila kepala ruangan berhalangan bertugas
e.       Ada data personil yang bertugas diruangan tersebut

4. Standar IV : Fasilitas dan Peralatan
Tersedia sarana dan peralatan untuk mendukung pencapaian tujuan pelayanan kebidanan sesuai dengan beban tugasnya dan fungsi institusi pelayanan.
Definisi Opersional
a.       Tersedia peralatan yang sesuai dengan standard dan ada mekanisme keterlibatan bidan dalam perencanaan dan pengembangan sarana dan prasarana
b.      Ada buku inventaris peralatan yang mencerminkan jumlah barang dan kualitas barang
c.       Ada pelatihan khusus untuk bidan tentang penggunaan alat teretentu
d.       Ada prosedur permintaan dan penghapusan alat.
5. Standar V : Kebijakan dan Prosedur
Penangelola pelayanan kebidanan memiliki kebijakan dalam penyelenggaraan pelayanan dan pembinaan personil menuju pelayanan yang berkualitas.
Defenisi operasional ;
a.       Ada kebijaksanaan tertulis tentang prosedur pelayanan dan standar pelayanan yang disahkan oleh pimpinan.
b.      Ada prosedur personalia; penerimaan pegawai kontrak kerja, hak dan kewajiban personalia.
c.       Ada personalia pengajuan cuti personil,istirahat’sakit dan lain-lain.
d.      Ada prosedur pembinaan personal.
6. standar VI ; pengembangan staf dan program pendidikan.
Pengelola pelayanan kebidanan memiliki program pengembangan staf dan perencanaan pendidikan, sesuai dengan kebutuhan pelayanan
Defenisi operasional;
a.       Ada program pembinaan staf dan program pendidikan secara berkesinambungan
b.      Ada program pelatihan dan orientasi bagi tenaga bidan atau personil baru dan lama agar dapat beradaptasi dengan pekerjaan.
Ada data hasil identifikasi kebutuhan pelatihan dan evaluasi hasil pelatihan.
7. standar VII;  standar asuhan
Pengelola palayanan kebidana memiliki standar asuhan atau manajemen kebidanan yang ditetapkan sebagai pedoman dalam memberikan pelayanan kepada pasien.
Defenisi operasional:
a.       Ada standar manajemen kebidanan (SMK) sebagai pedoman dsalam memberikan pelayanan kebidanan.
b.      Ada format manajemen kebidanan yang terdaftar pada catatan medic
c.       Ada pengkajian asuhan kebidanan bagi setiap klien.
d.      Ada diagnosa kebidanan.
e.       Ada rencana asuhan kebidanan.
f.       Ada dokumen tertulis tentang tindakan kebidanan .
g.      Ada evaluasi dalam memberikan asuhan kebidanan
h.      Ada dokumentasi untuk kegiatan manajemen kebidanan.
8. standar VIII: Evaluasi dan pengendalian mutu
Pengelola pelayanan kebidanan memiliki program dan pelaksanaan dalam evaluasi dan pengendalian mutu pelayanan kebidanan yang dilaksanakan secara berkesinambungan .
Defenisi operasional:
a.       Ada program sebagai atau rencana tertulis peningkatan mutu pelayanan kebidanan .
b.      Ada program atau rencana tertilis untuk melakukan penilaian terhadap standar  asuha kebidanan.
c.       Ada bukti tertulis dari risalah rapat sebagai hasil dari kegiatan pengendalian mutu asuahan dan pelayanan kebidanan
d.      Ada bukti tertulis tentang pelaksanaan evaluasi pelayanan dsan rencana tindak lanjut
e.       Ada laporan hasil evaluasi yang dipublikasikan secara teratur kepada semua staf pelayanan kebidanan