BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Latar Belakang penulisan makalah ini antara
lain, adalah sebagai syarat memenuhi tugas kelompok Mata Kuliah Fisika Kesahatn
tentang “Gerakan Sholat Bagi Kesehatan”.
Berkembangnya pengetahuan yang ada belakangan ini, sedikit banyak telah
mengalami kemajuan yang sangat pesat seiring berjalannya waktu. Telah banyak
penelitian para ahli yang menemukakan tentang Manfaat gerakan sholat bagi
kesehatan, faktanya gerakan sholat sangatlah membawa faedah bagi tubuh kita dalam
siklus kehidupan manusia. Makalah ini juga dapat menjadi daftar bacaan yang
berisi pengetahuan tentang manfaat gerakan-gerakan sholat yang sering kita
lakukan setiap saat..
1.2 Perumusan Masalah
Gerakan-gerakan
sholat, sangatlah berpengaruh bagi kesehatan. Ada banyak manfaat yang terkandung dalam
setiap gerakan sholat yang kita lakukan.
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Tujuan Umum
Penulisan makalah ini memiliki
tujuan umum antara lain :
1.
Agar Mahasiswi Akademi Kebidanan Helvetia Pekanbaru
Semester II, mengetahui akan manfaat gerakan sholat, fungsidari setiap gerakan
sholat.
2.
Agar Mahasiswi Akademi Kebidanan Helvetia Pekanbaru
Semester II, mengetahui keutamaan makna dari gerakan yang terkandung dalam
rangkaian rukun sholat.
1.3.2
Tujuan
Khusus
Tujuan
khusus penulisan makalah ini adalah :
1.
Mahasiswi Akademi Kebidanan Helvetia Pekanbaru
mengetahui dan dapat mengaplikasikan pengetahuannya didalam masyarakat kelak
dalam memberikan penyuluhan tentang manfaat gerakan sholat, bagi kesehatan.
2.
Mahasiswi Akademi Kebidanan Helvetia Pekanbaru Semester
II, memahami kegunaan dari gerakan-gerakan sholat.
3.
Mahasiswi Akademi Kebidanan Helvetia Pekanbaru Semester
II, memahami akan makna penting kesehatan dibalik gerakan-gerakan sholat..
4.
Mahasiswi Akademi Kebidanan Helvetia Pekanbaru Semester
II, bias mengaplikasikan ini sebagai jembatan peribadatan bagi kaum muslim
sekaligus pengarunya bagi kesehatan.
5.
Mahasiswi Akademi Kebidanan Helvetia Pekanbaru Semester
II, mengetahui efek yang ditimbulkan dari setiap gerakan sholat.
1.4 Manfaat Penulisan
1.4.1 Bagi Penulis
Manfaat penulisan makalah ini
bagi penulis adalah, penulis mengetahui dan memahami segala
sesuatu yang berkaitan dengan gerakan, tujuan, makna dan manfaat gerakan sholat
serta mampu berbagi informasi ini dengan orang lain.
1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan Dan Umum
Dapat
dijadikan sumber informasi dan referensi bagi institusi pendidikan maupun umum mengenai gerakan sholat bagi
kesehatan, khususnya gerakan sholat dalam kesehatan kita.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi
Sholat
secara kontinyu bukan saja menyuburkan iman, tetapi mempercantik diri seseorang
luar dan dalam. Sholat merupakan jembatan peribadatan dalam ungkapan pendekatan
diri antara makhluk ciptaan dan Sang Pencipta. Perwujudan sholat merupakan
kewajiban atas rasa syukur kepada Sang Khalik.
2.2. Rukun Sholat
Sholat,
secara garis besar terdiri atas berbagi macam keutamaan gerakan, yakni :
Ø
Takbiratul Ikhram
Ø
Ruku’
Ø
I’tidal
Ø
Sujud
Ø
Duduk antara dua sujud
Ø
Salam
2.3. Fungsi Sholat Secara Umum
1.
Memacu Kecerdasan
Gerakan sujud
dalam salat tergolong unik. Falsafahnya adalah manusia menundukkan diri
serendah rendahnya, bahkan lebih rendah dari pantatnya sendiri. Dari sudut
pandang ilmu psikoneuroimunologi (ilmu mengenai kekebalan tubuh dari sudut
pandang psikologis) yang didalami Prof Sholeh, gerakan ini mengantar manusia
pada derajat setinggi tingginya. Mengapa?
Dengan melakukan
gerakan sujud secara rutin, pembuluh darah di otak terlatih untuk menerima
banyak pasokan darah. Pada saat sujud, posisi jantung berada di atas kepala
yamg memungkinkan darah mengalir maksimal ke otak. Itu artinya, otak
mendapatkan pasokan darah kaya oksigen yang memacu kerja sel-selnya. Dengan
kata lain, sujud yang tumakninah dan kontinyu dapat memacu kecerdasan.
Risetnya telah
mendapat pengakuan dari Harvard Universitry,
AS. Bahkan seorang dokter
berkebangsaan Amerika yang tak dikenalnya menyatakan masuk Islam setelah diam
diam melakukan riset pengembangan khusus mengenai gerakan sujud.
2. Memperindah Postur
Gerakan gerakan
dalam salat merupakan dasar dari peregangan (stretching). Intinya untuk
melenturkan tubuh dan melancarkan peredaran darah. Keunggulan salat
dibandingkan gerakan lainnya adalah salat menggerakan anggota tubuh lebih
banyak, termasuk jari kaki dan tangan.
Sujud adalah
latihan kekuatan untuk otot tertentu, termasuk otot dada. Saat sujud, beban
tubuh bagian atas ditumpukan pada lengan hingga telapak tangan. Saat inilah
kontraksi terjadi pada otot dada, bagian tubuh yang menjadi kebanggaan wanita.
Payudara tak hanya menjadi lebih indah bentuknya tetapi juga memperbaiki fungsi
kelenjar air susu di dalamnya.
3. Memudahkan Persalinan
Masih dalam pose
sujud, manfaat lain bisa dinikmati kaum hawa. Saat pinggul dan pinggang
terangkat melampaui kepala dan dada, otot otot perut (rectus abdominis dan
obliquus abdominis externuus) berkontraksi penuh. Kondisi ini melatih organ di
sekitar perut untuk mengejan lebih dalam dan lama. Ini menguntungkan wanita
karena dalam persalinan dibutuhkan pernapasan yang baik dan kemampuan mengejan
yang mencukupi. Bila, otot perut telah berkembang menjadi lebih besar dan kuat,
maka secara alami ia justru lebih elastis. Kebiasaan sujud menyebabkan tubuh
dapat mengembalikan serta mempertahankan organ organ perut pada tempatnya
kembali (fiksasi).
4. Meningkatkan Kesuburan
Setelah sujud
adalah gerakan duduk. Dalam salat ada dua macam sikap duduk, yaitu duduk
iftirosy (tahiyyat awal) dan duduk tawarruk (tahiyyat akhir). Yang terpenting
adalah turut berkontraksinya otot otot daerah perineum. Bagi wanita, inilah
daerah paling terlindung karena terdapat tiga lubang, yaitu liang
persenggamaan, dubur untuk melepas kotoran, dan saluran kemih.
Saat duduk
tawarruk, tumit kaki kiri harus menekan daerah perineum. Punggung kaki harus
diletakkan di atas telapak kaki kiri dan tumit kaki kanan harus menekan pangkal
paha kanan. Pada posisi ini tumit kaki kiri akan memijit dan menekan daerah
perineum. Tekanan lembut inilah yang memperbaiki organ reproduksi di daerah
perineum.
5. Memperawet Muda
Pada dasarnya,
seluruh gerakan salat bertujuan meremajakan tubuh. Jika tubuh lentur, kerusakan
sel dan kulit sedikit terjadi. Apalagi jika dilakukan secara rutin, maka sel
sel yang rusak dapat segera tergantikan. Regenerasi pun berlangsung lancar.
Alhasil, tubuh senantiasa bugar.
Gerakan
terakhir, yaitu salam dan menengok ke kiri dan kanan punya pengaruh besar pada
kekencangan. kulit wajah. Gerakan ini tak ubahnya relaksasi wajah dan leher.
Yang tak kalah pentingnya, gerakan ini menghindarkan wanita dari serangan
migrain dan sakit kepala lainnya.
2.4. Sholat Bagi Manusia
Selain sholat
merupakan titian peribadatan untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, namun
sholat juga bias diistilahkan sebagai “senam sehat bagi umat muslim. Karena
sholat memiliki banyak sekali manfaat dalam setiap keutamaan gerakan yang terkandung
didalamnya. Jadi, bias dikatakan bahwa ada banyak pengaruh penting yang
terkandung disetiap gerakan pada rukun sholat yang selalu kita lakukan pada
subuh, tengah hari, petang hari, maghrib maupun menjelang malam.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. SHOLAT
Sholat secara kontinyu bukan saja
menyuburkan iman, tetapi mempercantik diri seseorang luar dan dalam. Sholat
merupakan jembatan peribadatan dalam ungkapan pendekatan diri antara makhluk
ciptaan dan Sang Pencipta. Perwujudan sholat merupakan kewajiban atas rasa
syukur kepada Sang Khalik. Selain sholat merupakan titian peribadatan untuk
mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, namun sholat juga bias diistilahkan
sebagai “senam sehat bagi umat muslim. Karena sholat memiliki banyak sekali
manfaat dalam setiap keutamaan gerakan yang terkandung didalamnya. Jadi, bias
dikatakan bahwa ada banyak pengaruh penting yang terkandung disetiap gerakan
pada rukun sholat yang selalu kita lakukan pada subuh, tengah hari, petang
hari, maghrib maupun menjelang malam.
Melaksanakan sholat sebagai salah satu rukun Islam bukan saja
menjaga tegaknya agama tetapi secara medis sholat adalah gerakan paling
proporsional bagi anatomi tubuh manusia. Gerakan sholat memberi dampak yang
sangat positif bagi kesehatan dan obat terhadap berbagai macam penyakit. Ibadah
shalat merupakan ibadah yang paling tepat untuk metabolisme dan tekstur tubuh
manusia. Setiap gerakan di dalam shalat mempunyai manfaat masing-masing.
3.1.1. RANGKAIAN GERAKAN SHOLAT
SECARA UMUM
![sholat](file:///C:%5CUsers%5Cuser%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image002.jpg)
J
Takbiratul Ihram
Postur: berdiri
tegak, mengangkat kedua tangan sejajar telinga, lalu melipatnya di depan perut
atau dada bagian bawah.
J
Rukuk
Postur: Rukuk
yang sempurna ditandai tulang belakang yang lurus sehingga bila diletakkan
segelas air di atas punggung tersebut tak akan tumpah. Posisi kepala lurus
dengan tulang belakang.
J I’tidal
Postur: Bangun dari rukuk, tubuh
kembali tegak setelah, mengangkat kedua tangan setinggi telinga.
J Sujud
Postur: Menungging dengan
meletakkan kedua tangan, lutut, ujung kaki, dan dahi pada lantai.
J Duduk Antara Dua
Sujud
Postur: Duduk ada dua macam, yaitu
iftirosy (tahiyyat awal) dan tawarruk (tahiyyat akhir). Perbedaan terletak pada
posisi telapak kaki.
J Salam
Gerakan: Memutar kepala ke kanan
dan ke kiri secara maksimal.
3.1.2 APLIKASI GERAKAN SHOLAT
J
Takbiratul Ihram
![takbir](file:///C:%5CUsers%5Cuser%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image004.jpg)
J Rukuk
![rukuk sujud](file:///C:%5CUsers%5Cuser%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image005.jpg)
J I’tidal
Gerakan bangun dari ruku’ dan
tubuh kembali tegak (belakang gambar 5) setelah mengangkat kedua
tangan setinggi telinga merupakan variasi dari postur setelah ruku’ dan sebelum
sujud.
J Sujud
Posisi sujud (gambar 6 di
atas) yang menungging dengan meletakkan kedua tangan di lantai di sebelah
kanan dan kiri telinga, dengan lutut, ujung kaki, dan dahi juga di atas lantai.
J Duduk Antara Dua
Sujud
![duduk dua sujud](file:///C:%5CUsers%5Cuser%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image006.jpg)
J Salam
![duduk akhir](file:///C:%5CUsers%5Cuser%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image007.jpg)
3.1.3 MANFAAT GERAKAN SHOLAT BAGI KESEHATAN
Shalat ternyata tidak hanya menjadi amalan
utama di akhirat nanti, tetapi gerakan-gerakan shalat paling proporsional bagi
anatomi tubuh manusia. Bahkan dari sudut medis, shalat adalah gudang obat dari
berbagai jenis pnyakit. Allah, Sang Maha Pencipta, tahu persis apa yang sangat
dibutuhkan oleh ciptaanNya, khususnya manusia. Semua perintahNya tidak hanya
bernilai ketakwaan, tetapi juga mempunyai manfaat besar bagi tubuh manusia itu
sendiri. Misalnya, puasa, perintah Allah di rukun Islam ketiga ini sangat
diakui manfaatnya oleh para medis dan ilmuwan dunia barat. Mereka pun serta
merta ikut berpuasa untuk kesehatan diri dan pasien mereka. Begitu pula dengan
shalat. Ibadah shalat merupakan ibadah yang paling tepat untuk metabolisme dan
tekstur tubuh manusia. Gerakan-gerakan di dalam shalat pun mempunyai manfaat
masing-masing. Misalnya:
v Takbiratul
Ihram
Berdiri tegak, mengangkat kedua tangan
sejajar tlinga, lalu melipatnya di depan perut atau dada bagian bawah. Gerakan
ini bermanfaat untuk melancarkan aliran darah, getah bening (limfe), dan
kekuatan otot lengan. Posisi jantung di bawah otak memungkinkan darah mengalir
lancer ke seluruh tubuh. Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu meregang
sehingga aliran darah kaya oksigen menjadi lancer. Kemudian kedua tangan
didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah. Sikap ini menghindarkan dari
berbagai gangguan persendian, khususnya pada tubuh bagian atas.
v Ruku’
Ruku’ yang sempurna ditandai tulang
belakang yang lurus sehingga bila diletakkan segelas air di atas punggung
tersebut tak akan tumpah. Posisi kepala lurus dengan tulang belakang. Gerakan
ini bermanfaat untuk menjaga kesempurnaan posisi serta fungsi tulang belakang
(corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat saraf. Posisi jantung
sejajar dengan otak, maka aliran darah maksimal pada tubuh bagian tengah.
Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi untuk merelaksasikan otot-otot bahu
hingga ke bawah. Selain itu, rukuk adalah sarana latihan bagi kemih sehingga
gangguan prostate dapat dicegah.
v I’tidal
Bangun dari ruku’, tubuh kembali tegak
setelah mengangkat kedua tangan setinggi telinga. I’tidal merupakan variasi
dari postur setelah ruku’ dan sebelum sujud. Gerakan ini bermanfaat sebagai
latihan yang baik bagi organ-organ pencernaan. Pada saat I’tidal dilakukan,
organ-organ pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan dan pelonggaran
secara bergantian. Tentu memberi efek melancarkan pencernaan.
v Sujud
Menungging dengan meletakkan kedua
tangan, lutut, ujung kaki, dan dahi pada lantai. Posisi sujud berguna untuk
memompa getah bening ke bagian leher dan ketiak. Posis jantung di atas otak
menyebabkan daerah kaya oksigen bisa mengalir maksimal ke otak. Aliran ini
berpengaruh pada daya pikir seseorang. Oleh karena itu, sebaiknya lakukan sujud
dengan tuma’ninah, tidak tergesa-gesa agar darah mencukupi kapasitasnya di
otak. Posisi seperti ini menghindarkan seseorang dari gangguan wasir. Khusus
bagi wanita, baik ruku’ maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi kesuburan
dan kesehatan organ kewanitaan. Gerakan sujud tergolong unik. Sujud
memiliki falsafah bahwa manusia meneundukkan diri serendah-rendahnya, bahkan
lebih rendah dari pantatnya sendiri. Dari sudut pandang ilmu
psikoneuroimunologi (ilmu mengenai kekebalan tubuh dari sudut pandang
psikologis) yang di dalami Prof. Soleh, gerakan
ini mengantarkan manusia pada derajat setinggi-tingginya. Mengapa?
Dengan melakukan gerakan sujud secara
rutin, pembuluh darah di otak terlatih untuk menerima banyak pasokan oksigen.
Pada saat sujud, posisi jantung berada di atas kepala yang memungkinkan darah
mengalir maksimal ke otak. Artinya, otak mendapatkan pasokan darah kaya oksigen
yang memacu kerja sel-selnya. Dengan kata lain, sujud yang tuma’ninah dan kontinu dapat memicu peningkatan kecerdasan
seseorang.
Setiap inci otak manusia memerlukan darah
yang cukup untuk berfungsi secara normal. Darah tidk akan memasuki urat saraf
di dalam otak melainkan ketika seseorang sujud dalam shalat. Urat saraf
tersebut memerlukan darah untuk beberapa saat tertentu saja. Ini berarti, darah
akan memasuki bagian urat tersebut mengikuti waktu shalat, sebagaimana yang
telah diwajibkan dalam Islam.
v Duduk
di antara sujud
Duduk setelah sujud terdiri dari dua
macam yaitu iftirosy (tahiyat awal) dan tawarru’ (tahiyat akhir). Perbedaan
terletak pada posisi telapak kaki. pada saat iftirosy, tubuh bertumpu pada
pangkal paha yang terhubung dengan saraf nervus Ischiadius. Posisi ini mampu
menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang sering menyebabkan penderitanya tak
mampu berjalan. Duduk tawarru’ sangat baik bagi pria sebab tumit menekan aliran
kandung kemih (uretra), kelenjar kelamin pria (prostate) dan saluran vas
deferens. Jika dilakukan dengan benar, posisi seperti ini mampu mencegah
impotensi. Variasi posisi telapak kaki pada iftirosy dan tawarru’ menyebabkan
seluruh otot tungkai turut meregang dan kemudian relaks kembali. Gerak dan
tekanan harmonis inilah yang menjaga kelenturan dan kekuatan organ-organ gerak
kita.
v Salam
Gerakan memutar kepala ke kanan dank e
kiri secara maksimal. Salam bermanfaat untuk bermanfaat untuk merelaksasikan
otot sekitar leher dan kepala menyempurnakan aliran darah di kepala sehingga
mencegah sakit kepala serta menjaga kekencangan kulit wajah.
Riset di atas telah mendapat pengakuan
dari Harvard University, Amerika Serikat. Bahkan
seorang dokter berkebangsaan Amerika yang tak dikenalnya menyatakan diri masuk
Islam setelah diamdiam melakukan riset pengembangan khusus mengenai gerakan
sujud. Di samping itu, gerakan-gerakan dalam shalat sekilas mirip gerakan yoga
ataupun peregangan (stretching). Intinya, berguna untuk melenturkan tubuh dan
melancarkan peredaran darah. Keunggulan shalat dibandingkan gerakan lainnya
adalah di dalam shalat kita lebih banyak menggerakkan anggota tubuh, termasuk
jari-jari kaki dan tangan.
3.1.4 Kontribusi Gerakan Sholat bagi Kesehatan Tubuh
v
Takbiratul Ihram
Gerakan awal
sholat dengan posisi tubuh berdiri tegak, mengangkat kedua tangan sejajar
telinga, lalu melipatnya di depan perut atau dada bagian bawah. Gerakan ini
bermanfaat untuk melancarkan aliran darah, getah bening (limfe), dan kekuatan
otot lengan. Posisi jantung di bawah otak menjadikan darah mengalir lancar ke
seluruh tubuh.
Saat mengangkat
kedua tangan, otot bahu meregang membuat aliran darah lancar dan kaya dengan
oksigen. Kedua tangan yang didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah
adalah sikap untuk menghindarkan diri dari berbagai gangguan persendian,
khususnya pada tubuh bagian atas.
v
Ruku’
Ruku’ (gambar
4) adalah gerakan membungkuk saat sholat. Gerakan ini bermanfaat untuk
menjaga kesempurnaan posisi serta fungsi tulang belakang (corpus vertebrae)
sebagai penyangga tubuh dan pusat saraf. Posisi jantung yang sejajar dengan
otak saat membungkuk tersebut menjadikan aliran darah maksimal pada tubuh
bagian tengah. Tangan yang bertumpu di lutut (gambar 4) berfungsi
untuk merelaksasikan otot-otot bahu hingga ke bawah. Selain itu, rukuk adalah
sarana latihan bagi kemih sehingga gangguan prostate dapat dicegah.
Ruku’ yang
sempurna ditandai dengan tulang belakang yang lurus (gambar 4)
sehingga bila diletakkan segelas air di atas punggung, air tersebut tak akan
tumpah. Posisi kepala lurus dengan tulang belakang.
v
I’tidal
Gerakan bangun
dari ruku’ dan tubuh kembali tegak (belakang gambar 5) setelah
mengangkat kedua tangan setinggi telinga merupakan variasi dari postur setelah
ruku’ dan sebelum sujud. Gerakan ini bermanfaat sebagai latihan yang baik bagi
organ-organ pencernaan. Pada saat I’tidal dilakukan, organ-organ pencernaan di
dalam perut mengalami pemijatan dan pelonggaran secara bergantian. Hal ini
memberi efek melancarkan pencernaan.
v
Sujud
Posisi sujud (gambar
6 di atas) yang menungging dengan meletakkan kedua tangan di lantai di
sebelah kanan dan kiri telinga, dengan lutut, ujung kaki, dan dahi juga di atas
lantai berguna untuk memompa getah bening ke bagian leher dan ketiak. Posisi
jantung di atas otak menyebabkan darah kaya oksigen bisa mengalir maksimal ke
otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir orang yang melakukan sholat. Oleh
karena itu, sebaiknya sujud dilakukan dengan tuma’ninah, tidak tergesa-gesa
agar darah mencukupi kapasitasnya di otak. Posisi seperti ini menghindarkan
seseorang dari gangguan wasir.
Khusus bagi
wanita, baik ruku’ maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi kesuburan dan
kesehatan organ kewanitaan.
Gerakan sujud
tergolong unik. Sujud memiliki falsafah bahwa manusia menundukkan diri serendah-rendahnya,
Bahkan lebih rendah dari pantatnya sendiri. Dari sudut pandang ilmu
psikoneuroimunologi (ilmu mengenai kekebalan tubuh dari sudut pandang
psikologis) yang di dalami Prof. Dr. Muhammad Soleh, gerakan ini mengantarkan
manusia pada derajat setinggi-tingginya. Mengapa?
Dengan
melakukan gerakan sujud secara rutin, pembuluh darah di otak terlatih untuk
menerima banyak pasokan oksigen. Pada saat sujud, posisi jantung berada di atas
kepala yang memungkinkan darah mengalir maksimal ke otak. Artinya, otak
mendapatkan pasokan darah kaya oksigen yang memacu kerja sel-selnya. Dengan
kata lain, sujud yang tuma’ninah dan kontinu dapat memicu peningkatan
kecerdasan seseorang.
Setiap inci
otak manusia memerlukan darah yang cukup untuk berfungsi secara normal. Darah
tidak akan memasuki urat saraf di dalam otak melainkan ketika seseorang sujud
dalam sholat. Urat saraf tersebut memerlukan darah untuk beberapa saat tertentu
saja. Ini berarti, darah akan memasuki bagian urat tersebut mengikuti waktu
shalat, sebagaimana yang telah diwajibkan dalam Islam.
Riset di atas
telah mendapat pengakuan dari Harvard
University, Amerika
Serikat. Bahkan seorang dokter berkebangsaan Amerika yang tak dikenalnya
menyatakan diri masuk Islam setelah diam diam melakukan riset pengembangan
khusus mengenai gerakan sujud.
Di samping itu,
gerakan-gerakan dalam shalat sekilas mirip gerakan yoga ataupun peregangan
(stretching). Intinya, berguna untuk melenturkan tubuh dan melancarkan
peredaran darah. Keunggulan sholat dibandingkan gerakan lainnya adalah di dalam
shalat kita lebih banyak menggerakkan anggota tubuh, termasuk jari-jari kaki
dan tangan.
Sujud juga
merupakan latihan kekuatan otot tertentu, termasuk otot dada. Saat sujud, beban
tubuh bagian atas ditumpukan pada lengan hingga telapak tangan. Saat inilah
kontraksi terjadi pada otot dada, bagian tubuh yang menjadi kebanggan wanita.
Payudara tak hanya menjadi lebih indah bentuknya tetapi juga memperbaiki fungsi
kelenjar air susu di dalamnya.
Masih dalam
posisi sujud, manfaat lain yang bisa dinikmati kaum hawa adalah otot-otot perut
(rectus abdominis dan obliqus abdominis externus) berkontraksi penuh saat
pinggul serta pinggang terangkat melampaui kepala dan dada. Kondisi ini melatih
organ di sekitar perut untuk mengejan lebih dalam dan lebih lama yang membantu
dalam proses persalinan. Karena di dalam persalinan dibutuhkan pernapasan yang
baik dan kemampuan mengejan yang mencukupi. Bila otot perut telah berkembang
menjadi lebih besar dan kuat, maka secara alami, otot ini justru menjadi elastis.
Kebiasaan sujud menyebabkan tubuh dapat mengembalikan dan mempertahankan
organ-organ perut pada tempatnya kembali (fiksasi).
v
Duduk di antara sujud
Setelah
melakukan sujud, kita melakukan duduk (gambar 7). Dalam shalat
tterdapat dua jenis duduk: iftirosy (tahiyat awal) dan tawaru’ (tahiyat akhir).
Hal terpenting adalah turut berkontraksinya otot-otot daerah perineum. Bagi
wanita, di daerah ini terdapat tiga liang yaitu liang persenggamaan, dubur
untuk melepas kotoran, dan saluran kemih. Saat tawarru’, tumit kaki kiri harus
menekan daerah perineum. Punggung kaki harus diletakkan di atas telapak kaki
kiri dan tumit kaki kanan harus menekan pangkal paha kanan. Pada posisi ini
tumit kaki kiri akan memijit dan menekan daerah perineum. Tekanan lembut inilah
yang memperbaiki organ reproduksi di daerah perineum.
Perbedaan duduk
iftirosy (tahiyat awal) dan tawarru’ (tahiyat akhir) terletak pada posisi
telapak kaki. Pada saat iftirosy, tubuh bertumpu pada pangkal paha yang
terhubung dengan saraf nervus Ischiadius. Posisi ini mampu menghindarkan nyeri
pada pangkal paha yang sering menyebabkan penderitanya tak mampu berjalan.
Duduk tawarru’
sangat baik bagi pria sebab tumit menekan aliran kandung kemih (uretra),
kelenjar kelamin pria (prostate) dan saluran vas deferens. Jika dilakukan
dengan benar, posisi seperti ini mampu mencegah impotensi.
Variasi posisi
telapak kaki pada iftirosy dan tawarru’menyebabkan seluruh otot tungkai turut
meregang dan kemudian relaks kembali. Gerak dan tekanan harmonis inilah yang
menjaga kelenturan dan kekuatan organ-organ gerak kita.
v
Salam
Salam adalah
gerakan memutar kepala ke kanan dan ke kiri secara maksimal. Salam bermanfaat
untuk merelaksasikan otot sekitar leher dan kepala menyempurnakan aliran darah
di kepala sehingga mencegah sakit kepala serta menjaga kekencangan kulit wajah.
3.1.5 APLIKASI GERAKAN SHOLAT DALAM MEDIS (PERSALINAN)
Sujud
adalah latihan kekuatan otot tertentu, termasuk otot dada. Saat sujud,
beban tubuh bagian atas ditumpukan pada lengan hingga telapak tangan. Saat
inilah kontraksi terjadi pada otot dada, bagian tubuh yang menjadi kebanggan
wanita. Payudara tak hanya menjadi lebih indah bentuknya tetapi juga
memperbaiki fungsi kelenjar air susu di dalamnya.
Masih dalam posisi sujud, manfaat lain
yang bisa dinikmati kaum hawa adalah otot-otot perut (rectus abdominis dan
obliqus abdominis externus) berkontraksi penuh saat pinggul serta pinggang
terangkat melampaui kepala dan dada. Kondisi ini melatih organ di sekitar perut
untuk mengejan lebih dalam dan lebih
lama yang membantu dalam proses
persalinan. Karena di dalam persalinan dibutuhkan pernapasan yang baik
dan kemampuan mengejan yang mencukupi. Bila otot perut telah berkembang menjadi
lebih besar dan kuat, maka secara alami, otot ini justru menjadi elastis. Kebiasaan sujud menyebabkan tubuh dapat
mengembalikan dan mempertahankan organ-organ perut pada tempatnya kembali
(fiksasi).
Setelah melakukan sujud, kita melakukan
gerakan duduk. Dalam shalat terdapat dua jenis duduk: iftirosy (tahiyat awal)
dan tawaru’ (tahiyat akhir). Hal terpenting adalah turut berkontraksinya
otot-otot daerah perineum. Bagi wanita, di daerah ini terdapat tiga liang yaitu
liang persenggamaan, dubur untuk melepas kotoran, dan saluran kemih. Saat
tawarru’, tumit kaki kiri harus menekan daerah perineum. Punggung kaki harus
diletakkan di atas telapak kaki kiri dan tumit kaki kanan harus menekan pangkal
paha kanan. Pada posisi ini tumit kaki kiri akan memijit dan menekan daerah
perineum. Tekanan lembut inilah yang memperbaiki organ reproduksi di daerah
perineum.
Pada dasarnya, seluruh gerakan shalat
bertujuan meremajakan tubuh. Jika tubuh lentur, kerusakan sel dan kulit sedikit
terjadi. Apalagi jika dilakukan secara rutin, maka sel-sel yang rusak dapat
segera tergantikan. Regenerasi pun berlangsung dengan lancar. Alhasil, tubuh
senantiasa bugar.
Menuru penelitian Prof. Dr. Muhammad Soleh
dalam desertasinya yang berjudul “Pengaruh Shalat Tahajud terhadap Peningkatan
Perubahan Respon Ketahanan Tubuh Imonologik: Suatu Pendekatan Neuroimunologi”
dengan desertasi itu, Soleh berhasil meraih gelar doctor dalam bidang ilmu
kedokteran pada program pasca sarjana Universitas Surabaya yang
dipertahankannya beberapa waktu lalu.
Shalat tahajud ternyata bukan hanya
sekedar shalat tambahan (sunah muakkad), tetapi jika dilakukan secara rutin dan
ikhlas akan bisa mengatasi penyakit kanker. Secara medis, shalat tahajud mampu
menumbuhkan respons ketahanan tubuh (imunologi) khususnya pada imunoglobin M,
G, A, dan limfositnya yang berupa persepsi serta motivasi positif. Selain itu,
juga dapat mengefektifkan kemampuan individu untuk menanggulangi masalah yang
dihadapi.
Selama ini, ulama melihat ikhlas hanya
sebagai persoalan mental psikis. Namun, sebetulnya permasalahan ini dapat
dibuktikan dengan teknologi kedokteran. Ikhlas yang selama ini dipandang
sebagai misteri dapat dibuktikan secara kuantitatif melalui sekresi hormon
kortisol dengan parameter kondisi tubuh. Pada kondisi normal, jumlah kortisol
pada pagi hari normalnya antra 38-690 nmol/liter. Sedangkan pada malam hari
atau setelah pukul 24.00, jumlah ini meningkat menjadi 69-345 nmol/liter.
“Kalau jumlah hormone kortisolnya normal,
dapat diindikasikan bahwa orang tersebut tidak ikhlas karena merasa tertekan.
Demikian juga sebaliknya,” ujarnya seraya menegaskan temuannya ini membantah
paradigma lama yang menganggap ajaran agama Islam semata-mata dogma atau
doktrin.
Menurut Dr. Soleh, orang stress biasanya
rentan sekali terhadap penyakit kanker dan infeksi. Dengan melakukan tahajud
secara rutin dan disertai perasaan ihklas serta tidak terpaksa, seseorang akan
memiliki respon imun yang baik serta besar kemungkinan terhindar dari penyakit
infeksi dan kanker. Berdasarkan perhitungan medis, shalat tahajud yang demikian
menyebabkan seseorang memiliki ketahanan tubuh yang baik.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Jadi, Shalat ternyata tidak hanya
menjadi amalan utama di akhirat nanti, tetapi gerakan-gerakan shalat paling
proporsional bagi anatomi tubuh manusia. Bahkan dari sudut medis, shalat adalah
gudang obat dari berbagai jenis pnyakit. Allah, Sang Maha Pencipta, tahu persis
apa yang sangat dibutuhkan oleh ciptaanNya, khususnya manusia. Semua
perintahNya tidak hanya bernilai ketakwaan, tetapi juga mempunyai manfaat besar
bagi tubuh manusia itu sendiri. Misalnya, puasa, perintah Allah di rukun Islam
ketiga ini sangat diakui manfaatnya oleh para medis dan ilmuwan dunia barat.
Mereka pun serta merta ikut berpuasa untuk kesehatan diri dan pasien mereka. Begitu
pula dengan shalat. Ibadah shalat merupakan ibadah yang paling tepat untuk
metabolisme dan tekstur tubuh manusia. Gerakan-gerakan di dalam shalat pun
mempunyai manfaat masing-masing.
4.2
Saran
Melaksanakan sholat sebagai
salah satu rukun Islam bukan saja menjaga tegaknya agama tetapi secara medis
sholat adalah gerakan paling proporsional bagi anatomi tubuh manusia. Gerakan
sholat memberi dampak yang sangat positif bagi kesehatan dan obat terhadap
berbagai macam penyakit. Ibadah shalat merupakan ibadah yang paling tepat untuk
metabolisme dan tekstur tubuh manusia. Setiap gerakan di dalam shalat mempunyai
manfaat masing-masing. Semoga dengan adanya makalah ini, pengetahuan kita
menjadi bertambah dan mampu mempublikasikan tentang kebenaran dari fakta yang
terkandung dalam rangkaian gerak dalam sholat.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar