MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD)
Musyawarah
masyarakat desa termasuk kedalam tahapan pengorganisasian masyarakat. Dimana
pengorganisasian masyarakat terdiri atas 3 aspek penting, yaitu :
- Proses
- Masyarakat
- Memfungsikan masyarakat
Tahapan pengorganisasian masyarakat
menurut (Sasongko, Adi : 1978) menyebutkan langkah-langkah dalam
pengorganisasian masyarakat sebagai berikut :
a.
Persiapan sosial :
·
Pengenalan masyarakat
·
Pengenalan masalah
·
Penyadaran masyarakat
b.
Pelaksanaan
c.
Evaluasi
d.
Perluasan
MMD
termasuk dalam golongan penyadaran masyarakat, dimana tujuannya adalah
menyadarkan masyarakat agar mereka :
- Menyadari masalah-masalah kesehatan dan keperawatan yang mereka hadapi
- Secara sadar meraka ingin berpartisipasi dalam kegiatan penanggulangan masalah kesehatan dan keperawatan yang mereka hadapi
- Mereka tahu cara memenuhi kebutuhan-kebutuhan akan upaya pelayanan kesehatan dan keperawatan sesuai dengan potensi dan sumber daya yang ada pada mereka.
Agar
masyarakat dapat menyadari masalah dan kebutuhan mereka akan pelayanan
kesehatan dan keperawatan, maka diperlukan suatu mekanisme yang terencana dan
terorganisasi dengan baik
4.
Pengertian
MMD
Musyawarah Masyarakat Desa adalah Musyawarah yang
dihadiri oleh perwakilan masyarakat untuk membahas masalah-masalah terutama
yang erat kaitannya dengan kemungkinan KLB, kegawatdaruratan dan rencana yang
ada didesa serta merencanakan penanggulangannya. Topik yang dibahas fokus pada
hasil SMD yang telah diperoleh.
5.
Tujuan
MMD
·
Agar masyarakat mengenal masalah
kesehatan yang dihadapi dan dirasakan diwilayahnya
·
Agar masyarakat sepakat untuk
bersama-sama menanggulanginya
·
Tersusunnya rencana kerja untuk
penanggulangannya yang disepakati bersama
6.
Peserta
MMD
·
Para kader pelaksanan SMD
·
Kepala Desa dan perangkat desa
·
Tomas setempat (Formal dan non-formal)
·
PKK
·
LPM/KPM
·
Karang taruna, saka Bakti Husada
·
PMR
·
Beberapa KK yang di SMD
·
Pimpinan Puskesmas dan staf
·
Sektor kecamatan (Sosial, BKKBN, KUA, dll)
·
Ketua Ormas (NU, Muhammadiyah,
Perempuan, Pemuda, Partai)
7.
Tempat
MMD
·
Balai Desa
8.
Pola
peyelenggaraan MMD
·
Susunan tempat duduk sebaiknya bebentuk
lingkarang (Round Table), tidak ada peserta yang membelakangi peserta lainnya,
komposisi jangan seperti diruangan kelas
·
Pimpinan pertemuan duduk sederetan,
setara dan berada diantara para peserta, tidak memisah atau dududk dikursi
istimewa
·
Duduk tidak harus selalu dikursi, boleh
juga dilantai, diatas tikar, atau permadani atau matras
9.
Suasana
MMD
·
Ciptakan suasana kekeluargaan yang akrab
·
Jangan ciptakan suasaana yang formal
dengan meja yang ditata seperti dimeja persidangan
10. Waktu MMD
·
Mulailah tepat waktu, sesuai dengan
rencana dan jadwal, jangan sampai peserta menunggu
·
Yang mengundang hadir terlebih dahulu
dan jangan terlambat
11. Peran Ketua MMD
·
Mengarahkan pembicaraan agar jangan
menyimpang dari arah yang ditetapkan
·
Menjadi penengah jika terjadi
perselisihan pendapat dalam pembicaraan
·
Mengetaur lalu lintas pembicaraan
diantaraa sesame peserta
·
Ketua harus selalu berusaha memotivasi
setiap peserta
·
Ketua jangan terlalu banyak bverbicara,
ketua sebaiknya lebih banyak memandu
·
Ketua harus sabar, tidak boleh emosional
bila ada hal yang menjengkelkan
·
Ketua harus jeli, cerdik, dan segera
bias manangkap apa yang dimaksud oleh peserta
·
Setiap pendapat harus dihargai, jangan
memaksa kehendak untuk disetujui
·
Semua keputusan harus berdasarkan
musyawarah, bukan paksaan
·
Ketua harus selalu memantau kepada
bahasa tubuh, ekspresi, gerak-gerik peserta, apakah mereka kelihatan bosan atau
jengkel mendengarkan, bila perlu diselingi dengan gurauan untuk mencairkan
suasana
·
Bila ada hal-hal teknis yang kurang
jelas, terutama tentang masalah atau info yang berkaitan dengan kesehatan,
dapat meminta kejelasan atau penjelasan dari dokter puskesmas atau stafnya
12. Langkah-langkah penyelenggaraan MMD
A.
Persiapan
:
·
Kader menyiapkan hasil analisis yang
ditulis dalam lembar balik
·
Kader membantu kepala desa menyimpulkan
acara, tata ruangan dan perlengakapan
·
Kader memotivasi atau mengajak para
Tomas, Toga, pimpinan Ormas yang ada
didesa itu untuk hadir dalam MMD, agar dapat membantu memecahkan masalah
bersama-sama
·
Mengajak kader-kader didesa tersebut
yang lainnya untuk ikut hadir
B.
Proses
·
Pembukaan dengan menguraikan maksud dan
tujuan MMD
·
Dipimpin oleh Kades
·
Pengenalan masalah kesehatan dipimpin
oleh bidan
·
Menyajikan hasil SMD oleh kelompok SMD
·
Perumusan dan penentuan prioritas
masalah kesehatan atas dasar pengenalan masalah dan hasil SMD
·
Rekomendasi teknis dari bidan
·
Penyusunan rencana pelaksana kegiatan
dipimpin oleh Kades
·
Penutup
C.
Tindak
lanjut
·
Kader membantu KAdes menyebarkan hasil
musyawarah tentang rencana kerja penanggulangan masalah dan membantu
menindaklanjuti untuk kegiatan-kegiatan
·
Selanjutnya, mencari calon Kader baru,
pelatihan Kader dan pelaksanaan kegiatan
D.
Tindak
lanjut rencana kerja hasil MMD
·
Latihan Kader
·
Melaksanakan kegiatan masyarakat
dibidang kesehatan
·
Memantau atau memonitor hasil kegiatan
·
Memotivasi warga agar kegiatan dibidang
kesehatan dapat dikembangkan baik lokasinya maupun jenis kegiatannya
13. Matrik Rencana Kegiatan
No
|
Kegiatan
|
Tempat
|
Waktu
|
Penanggung
Jawab
|
Sumber
Daya
|
Pihak
yang terlibat
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar